Kamis, 03 Mei 2012

Harta Karun

Ada satu puisi di selembar kertas yang aku temuin nih. Menurut coret-coret di kertas itu, puisi ini ditulis sekitar tahun 2006 lalu di dalam sebuah kamar putri pesantren Raudlatul Muta'allimin - Tegalrejo -Babat - Lamongan.

Katanya bentuk sebenarnya adalah prosa, tetapi kemudian disadur dalam sebuah puisi pada tahun 2011 setelah selama hampir 5 tahun tulisan ini "dilupakan".

Penulis menulis prosa ini saat usianya masih 14 tahun. Saat ia sedang sangat "jatuh cinta" terhadap sastra. Salah satu inspirasinya dalam "bermain" sastra adalah satu benda yang sangat disukainya : BINTANG.


Siapa penulis tersebut? Dia adalah.... Aku.. :)

hahaha, aku sadar masih banyak kekurangan, apalagi setelah vakum dan 'mandek' dalam dunia tulis menulis sejak pertengahan SMA.

Lumayan lama juga sih. Tapi gpp, meskipun sekarang belum punya 'hasrat' untuk menulis lagi, aku tetap cinta SASTRA.

Ditunggu kritik dan sarannya ya... :)

matur nuwun... :)

Ini dia gan, puisinya. cekidot :



Bintang,
Seperti hembusan angin malam..
Seperti gemericik air penuh makna..
Membuat selaksa peristiwa berlalu dengan indahnya..

Bintang,
Surgamu telah kuimpikan untuk kutempati..
Mimpiku telah bersatu dengan namamu..
Tak lepas dan tak jarang, sering membuatku susah tidur..
Untuk mendapatkan sinarmu dan merelakan sedikit..
Ya..
Sedikit semerbak surgamu..

Bintang,
Kau terlalu terang untuk kupandang..
Tetapi akan membuatku tersesat bila kusingkirkan..
Kau, berarti dan bermakna..

Bintang,
aku ingin menyentuhmu.
Meskipun itu menjadikanku musafir....cinta..
Gurun pasir akan kutempuh, jurang akan kuturuni, gunung akan kudaki, samudra akan kusebrangi, dan langitpun akan kukelilingi...

Bintang,
selayaknya Ibrahim mencari Hajar, kakinya penuh luka dan darah, hanya demi mendapatkan sepercik sinar Hajar..
Perhiasan hatinya dan sangkar emasnya..
Begitu berarti Hajar bagi Ibrahim..
Dan begitu bermakna bintangku, bagiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar